Setelah pindah dan tinggal bersma kedua orang tua ku, entah knpa bukan hal yg terlalu menyenangkan khususnya buat aku ,beda dengan halnya anak-anak lain yang akan bahagia jika bisa berkumpul dengan keluarganya, tapi bagi aku... Ah entahlah semuanya terasa begitu sulit, bnyk impian yang tiba-tiba saja terpatahkan begitu saja, tentang omongan orang soal ibu tiri mungkin ada benar dan tidaknya,, mungkin yang bisa ngerasain serba slah bersikap ini ya yg mengalaminya, sebagian teman-teman baru yang aku kenal di dunia kerja pun ada yang nasibnya pun sama. Tapi sepertinya tidak kayak aku ,tapi di balik itu semakin kesini aku semakin tau karakter mama seperti apa ,dan yang aku tau dia sayang aku mungkin karena kurangnya pendekatan dulu sebelum nikah sma ayah jadi membuat semuanya ada jarak ,aku yang ngerasa ga nyaman, terasa terkekang karena untuk minta izin keluar aja rasanya ga ada keberanian ,takut yang ada, apalagi setelah aku tau gimna sebenarnya kondisi di rumah ,malah membuat miris hati antra kecewa dan tak pernah menyangka, pernh satu ketika mama sedang ngaji yang aku dengar bukanlah lantunan ayat suci tetapi isakan tangis ,menandakan kalo mama sudah tak snggup menanggung beban itu ,aku sebagai anak bisa apa ?? Hanya bisa mengutkan dia kembali supaya bisa sabar menghadapi semua cobaan ini.. Di situ untuk yang pertama kali merasakan nyamannya di peluk seorang ibu ,hingga suatu hari sakit yang di rasakan dia kambuh kembali, aku kira hanya sakit yang biasa ,tetapi ternyta aku salah besar ,2 hari kita rawat di rumah, berbagai upaya kita lakukan untuk mengurangi rasa sakitnya tapi ga berhasil .Akhirnya kita memutuskan untuk membawanya kermh sakit ,aku pikir setelah mendapatkan perawatan dari ahlinya semuanya pasti akaakan baik-baik kembali dan mama akan sembuh pulaang ke rumah ,rela di marahin atau di suruh apa pun juga yang penting dia sembuh dan pulang , 2 hari di rawat tidak membuat kondisinya membaik malah sebaliknya ,sakit yang ga di rasakan malah ia rasakan, pihak rumah sakit pun mengusulkan untuk masuk di ruang icu, keputusan itu tidak langsung ayah ambil harus secara kekeluargaan ,karena kita kendala di biaya. .Aku inget hari itu seharian nemenin dia ,satu pesan yang aku inget ketika aku dan adiku mau pulang "hati-hati ya teh jgain adenya"
Aku smaa sekali ga berpikir apa pun cuma sebatas pesan dari seoranseorang ibu untuk anak-anak nya, tepat pukul 4 pagi, pintu rumah di ketok tetangga ,aku hanya berpikir mungkin udah siang dan adek ku kesiangan untuk berangkat sekolah tapi ternyta bukan, malah kabar buruk yang aku dengar kalo mama udah di panggil oleh sang ilahi ,untuk ke dua kalinya aku kehilangan sosok ibu, ,badan berasa tatak ada tulang lemas, ingin teriak pun rasanya ga kuat . Tapi aku harus kuat demi adeku, justru dia yang merasa lebih terpukul di banding aku ,dia terbiasa di manja dan apa pun selalu mau sama mamanya, aku berharap semua itu hanya mimpi atau mereka lagi membohongi aku ,tapi semua itu nyata ketika sebuah keranda masuk ke rumh dan di situ ada mama yang sudah terbujur kaku ,dan yang lebih tak kuat lagi aku liat ayah yang berjalan pun dia tak kuat ,dia merasa menyesal karena di saat terakhirnya ayah ga ada di samping mama.
Aku smaa sekali ga berpikir apa pun cuma sebatas pesan dari seoranseorang ibu untuk anak-anak nya, tepat pukul 4 pagi, pintu rumah di ketok tetangga ,aku hanya berpikir mungkin udah siang dan adek ku kesiangan untuk berangkat sekolah tapi ternyta bukan, malah kabar buruk yang aku dengar kalo mama udah di panggil oleh sang ilahi ,untuk ke dua kalinya aku kehilangan sosok ibu, ,badan berasa tatak ada tulang lemas, ingin teriak pun rasanya ga kuat . Tapi aku harus kuat demi adeku, justru dia yang merasa lebih terpukul di banding aku ,dia terbiasa di manja dan apa pun selalu mau sama mamanya, aku berharap semua itu hanya mimpi atau mereka lagi membohongi aku ,tapi semua itu nyata ketika sebuah keranda masuk ke rumh dan di situ ada mama yang sudah terbujur kaku ,dan yang lebih tak kuat lagi aku liat ayah yang berjalan pun dia tak kuat ,dia merasa menyesal karena di saat terakhirnya ayah ga ada di samping mama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar